Wawancara adalah salah satu tahapan dalam proses seleksi kerja yang paling menentukan. Kualitas hasil wawancara dapat menentukan apakah pelamar akan diterima atau tidak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang agar wawancara berjalan lancar dan sukses.
Namun, terkadang kekhawatiran yang berlebihan malah membuat kita fokus pada hal-hal yang sebenarnya tidak perlu diperhatikan dalam wawancara. Padahal, dengan fokus pada hal-hal yang tidak penting tersebut, kita justru dapat kehilangan fokus dan konsentrasi kita pada hal-hal yang lebih penting. Berikut adalah beberapa hal yang tidak perlu diperhatikan dalam wawancara:
1. Penampilan Fisik
Penampilan fisik memang penting dalam sebuah wawancara, namun itu tidak berarti Anda harus berlebihan dengan membeli pakaian mahal atau memakai make up berlebihan. Justru, yang lebih penting adalah memilih pakaian yang nyaman dan sesuai dengan posisi yang dilamar. Jangan terlalu khawatir dengan penampilan fisik Anda, karena yang terpenting adalah kemampuan dan kualitas diri Anda.
2. Memperlihatkan Kepintaran
Saat wawancara, banyak pelamar yang terlalu fokus pada memperlihatkan kecerdasan dan keahliannya. Padahal, seorang pewawancara lebih cenderung mencari sikap dan kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan dan pekerjaan yang dilamar. Oleh karena itu, jangan terlalu memaksakan diri untuk memperlihatkan kecerdasan Anda, namun lebih fokus pada menjawab pertanyaan dengan jujur dan percaya diri.
3. Menjaga Jarak Terlalu Jauh
Memang terdapat etika dalam menjaga jarak ketika bertemu orang baru, namun hal tersebut tidak perlu terlalu diperhatikan dalam wawancara. Sebagai calon karyawan, Anda harus dapat membangun koneksi dengan pewawancara. Oleh karena itu, jangan takut untuk menunjukkan kepribadian Anda dan mencoba membangun ikatan dengan pewawancara.
4. Terlalu Fokus pada Gaji
Saat wawancara, seringkali pelamar terlalu fokus pada pertanyaan mengenai gaji. Hal tersebut memang penting, namun jangan terlalu terfokus pada hal tersebut. Sebagai gantinya, lebih fokus pada pertanyaan mengenai tanggung jawab pekerjaan dan oportunis yang dapat diberikan oleh perusahaan jika Anda diterima.
5. Terlalu Gugup
Gugup memang wajar terjadi saat wawancara, namun terlalu gugup dapat mengganggu konsentrasi dan kualitas jawaban Anda. Untuk mengatasi rasa gugup, cobalah untuk mempersiapkan diri dengan matang, berlatih menjawab pertanyaan, dan berbicara dengan teman atau keluarga sebelum wawancara.
6. Menunjukkan Ketergantungan pada Perusahaan
Saat wawancara, jangan terlalu menunjukkan ketergantungan pada perusahaan. Sebagai gantinya, tunjukkan bahwa Anda memiliki keahlian dan kualitas yang dapat dilakukan di berbagai perusahaan. Pewawancara cenderung mencari karyawan yang mandiri dan dapat bekerja secara efektif tanpa harus tergantung pada perusahaan.
7. Terlalu Fokus pada Kesalahan di Masa Lalu
Beberapa pelamar seringkali terlalu fokus pada kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Padahal, pewawancara lebih tertarik pada pengalaman dan pembelajaran yang telah Anda dapatkan dari kesalahan tersebut. Oleh karena itu, jangan terlalu fokus pada kesalahan, namun lebih fokus pada pembelajaran dan pengalaman yang Anda dapatkan dari kesalahan tersebut.
8. Terlalu Banyak Menunjukkan Kelebihan
Memang penting untuk menunjukkan kelebihan yang dimiliki, namun terlalu banyak menunjukkan kelebihan justru dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman. Sebagai gantinya, lebih fokus pada menjawab pertanyaan dengan jujur dan percaya diri, serta menunjukkan bahwa Anda memiliki kualitas dan keahlian yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
9. Terlalu Cepat Berbicara
Beberapa pelamar seringkali terlalu cepat berbicara saat wawancara, sehingga sulit dipahami oleh pewawancara. Oleh karena itu, cobalah untuk berbicara dengan tenang dan jelas, serta memberikan kesempatan bagi pewawancara untuk menyelesaikan pertanyaannya sebelum menjawab.
10. Menjadi Terlalu Serius
Saat wawancara, banyak pelamar yang terlalu serius dan kaku. Padahal, pewawancara juga ingin melihat kepribadian dan sisi humor dari pelamar. Oleh karena itu, jangan takut untuk menunjukkan sisi humor dan kepribadian Anda, namun tetap dalam batas-batas etika dan sopan santun.
11. Menunjukkan Kecemasan yang Berlebihan
Kecemasan memang wajar terjadi saat wawancara, namun terlalu memperlihatkan kecemasan yang berlebihan justru dapat membuat pewawancara meragukan kemampuan Anda. Oleh karena itu, cobalah untuk mengatasi kecemasan tersebut dengan cara yang positif, seperti bernapas dalam-dalam atau berdoa sejenak sebelum wawancara dimulai.
12. Fokus pada Waktu
Saat wawancara, jangan terlalu fokus pada waktu yang dihabiskan dalam wawancara. Sebagai gantinya, fokus pada menjawab pertanyaan dengan jujur dan percaya diri, serta menunjukkan kualitas dan keahlian yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
13. Berbicara Terlalu Banyak
Berbicara terlalu banyak justru dapat membuat pewawancara menjadi bosan dan kehilangan fokus pada pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, cobalah untuk menjawab pertanyaan dengan jelas dan singkat, serta memberikan kesempatan bagi pewawancara untuk bertanya lebih lanjut jika diperlukan.
14. Terlalu Memaksakan Diri
Ada beberapa pelamar yang terlalu memaksakan diri saat wawancara, sehingga terkesan tidak natural dan kaku. Padahal, pewawancara lebih cenderung mencari pelamar yang natural dan dapat beradaptasi dengan budaya perusahaan. Oleh karena itu, cobalah untuk bersikap natural dan jangan terlalu memaksakan diri saat wawancara.
15. Menunjukkan Sikap yang Terlalu Santai
Sikap yang terlalu santai justru dapat membuat pewawancara meragukan kualitas dan keahlian Anda sebagai calon karyawan. Oleh karena itu, cobalah untuk bersikap profesional dan sopan santun, serta menunjukkan bahwa Anda serius dalam mengikuti proses seleksi kerja.
16. Terlalu Fokus pada Pertanyaan Sulit
Saat wawancara, terkadang pelamar terlalu fokus pada pertanyaan yang sulit dan rumit, sehingga sulit untuk memberikan jawaban yang jelas dan terstruktur. Sebagai gantinya, cobalah untuk berfokus pada jawaban yang dapat menjawab pertanyaan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pewawancara.
17. Terlalu Banyak Bertanya
Bertanya memang penting dalam sebuah wawancara, namun bertanya terlalu banyak justru dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, cobalah untuk bertanya dengan bijak dan tidak berlebihan, serta fokus pada pertanyaan yang relevan dengan posisi yang dilamar.
18. Menunjukkan Kecenderungan Pada Posisi Lain
Saat wawancara, jangan terlalu menunjukkan kecenderungan pada posisi yang berbeda dengan yang dilamar. Sebagai gantinya, tunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan dan kualitas yang sesuai dengan posisi yang dilamar, serta memiliki minat yang besar dalam pekerjaan yang dilamar.
19. Terlalu Banyak Menyembunyikan Kekurangan
Kekurangan memang ada pada setiap orang, namun terlalu banyak menyembunyikan kekurangan justru dapat membuat pewawancara meragukan kejujuran Anda. Sebagai gantinya, tunjukkan bahwa Anda memiliki kesadaran atas kekurangan yang dimiliki, dan berusaha untuk terus belajar dan berkembang.
20. Menunjukkan Ketidaktahuan Mengenai Perusahaan
Saat wawancara, jangan terlalu menunjukkan ketidaktahuan mengenai perusahaan yang dilamar. Sebagai gantinya, cobalah untuk mempersiapkan diri sebelum wawancara dengan mencari informasi mengenai perusahaan tersebut, serta menunjukkan bahwa Anda memiliki minat yang besar pada perusahaan tersebut.
21. Memakai Bahasa yang Tidak Sesuai
Bahasa yang digunakan saat wawancara memang penting, namun jangan terlalu memaksakan diri untuk memakai bahasa yang tidak sesuai. Sebagai gantinya, cobalah untuk berbicara dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pewawancara, serta menghindari penggunaan kata-kata kasar atau tidak sopan.
22. Menunjukkan Sikap yang Terlalu Agresif
Sikap yang terlalu agresif justru dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman dan tidak suka. Oleh karena itu, cobalah untuk bersikap santai dan sopan santun, serta menunjukkan kepercayaan diri yang positif dan ramah kepada pewawancara.
23. Terlalu Fokus Pada Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja memang penting dalam sebuah wawancara, namun terlalu fokus pada pengalaman kerja justru dapat mengesampingkan kualitas dan keahlian yang dimiliki sebagai calon karyawan. Oleh karena itu, cobalah untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki kualitas dan keahlian yang sesuai dengan posisi yang dilamar, serta dapat beradaptasi dengan kebutuhan perusahaan.
24. Terlalu Banyak Mengeluarkan Opini
Opini memang penting dalam sebuah wawancara, namun terlalu banyak mengeluarkan opini justru dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman dan kehilangan fokus pada pertanyaan yang diajukan. Sebagai gantinya, lebih fokus pada menjawab pertanyaan dengan jujur dan percaya diri, serta menunjukkan kualitas dan keahlian yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
25. Menunjukkan Sikap yang Terlalu Dominan
Sikap yang terlalu dominan justru dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman dan kehilangan kontrol atas wawancara. Oleh karena itu, cobalah untuk bersikap ramah dan kooperatif, serta menunjukkan bahwa Anda siap bekerja sama dengan tim dalam mencapai tujuan perusahaan.
26. Terlalu Fokus Pada Pertanyaan yang Telah Diajukan
Saat wawancara, jangan terlalu fokus pada pertanyaan yang telah diajukan, namun lebih fokus pada menjawab pertanyaan dengan jujur dan percaya diri. Sebagai gantinya, cobalah untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan, serta menunjukkan kemampuan dan kualitas diri Anda sebagai calon karyawan.
27. Terlalu Fokus Pada Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh memang penting dalam sebuah wawancara, namun terlalu fokus pada bahasa tubuh justru dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman. Sebagai gantinya, cobalah untuk bersikap natural dan memperhatikan bahasa tubuh tanpa terlalu memaksakan diri.
28. Terlalu Fokus Pada Pertanyaan Sulit
Beberapa pelamar seringkali terlalu fokus pada pertanyaan yang sulit dan rumit, sehingga sulit untuk memberikan jawaban yang jelas dan terstruktur. Oleh karena itu, cobalah untuk berfokus pada jawaban yang dapat menjawab pertanyaan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pewawancara.
29. Terlalu Fokus Pada Hasil Wawancara
Hasil wawancara memang penting, namun terlalu fokus pada hasil wawancara justru dapat membuat kita kehilangan fokus pada proses wawancara. Sebagai gantinya, lebih fokus pada menjawab pertanyaan dengan jujur dan percaya diri, serta menunjukkan kualitas dan keahlian yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
30. Menunjukkan Sikap yang Terlalu Emosional
Sikap yang terlalu emosional justru dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman dan kehilangan fokus pada pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, cobalah untuk bersikap tenang dan ramah, serta menunjukkan kepercayaan diri yang positif dan percaya diri.