Arti Travel Bubble: Apa itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pendahuluan

Travel bubble atau gelembung perjalanan merupakan salah satu upaya yang dipakai oleh beberapa negara untuk membuka kembali jalur transportasi dan pariwisata di tengah pandemi COVID-19. Konsep ini mulai populer pada tahun 2020 ketika banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan dan isolasi diri untuk meredam penyebaran virus.

Apa itu Travel Bubble?

Travel bubble atau gelembung perjalanan adalah suatu kesepakatan atau perjanjian antara dua atau lebih negara atau daerah yang memungkinkan wisatawan melakukan perjalanan dengan persyaratan yang ketat dan terbatas. Konsep ini memungkinkan wisatawan untuk melakukan perjalanan tanpa harus melakukan karantina yang lama, namun tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat.

Bagaimana Cara Kerja Travel Bubble?

Gelembung perjalanan atau travel bubble bekerja dengan cara membatasi perjalanan hanya antara negara atau daerah yang telah bekerja sama dan terbuka untuk perjalanan. Setiap orang yang ingin melakukan perjalanan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh negara atau daerah tersebut.

Beberapa persyaratan yang biasanya diterapkan dalam gelembung perjalanan antara negara atau daerah di antaranya meliputi:

  • Hasil tes COVID-19 negatif dalam kurun waktu tertentu sebelum perjalanan.
  • Memenuhi persyaratan visa atau dokumen perjalanan lainnya.
  • Memiliki asuransi kesehatan yang mencakup COVID-19.
  • Menjaga protokol kesehatan selama perjalanan dan selama di negara atau daerah tujuan.

Jika wisatawan memenuhi persyaratan tersebut, maka mereka bisa melakukan perjalanan antara negara atau daerah yang sudah membuka gelembung perjalanan secara aman dan terkendali.

Keuntungan dan Risiko Travel Bubble

Travel Bubble memiliki beberapa keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan. Beberapa keuntungan dari travel bubble antara lain:

  • Memungkinkan wisatawan untuk melakukan perjalanan dan berlibur tanpa harus melakukan karantina yang lama.
  • Memungkinkan para pelaku usaha di bidang pariwisata untuk kembali beroperasi dan menghidupkan kembali industri pariwisata yang terpukul akibat pandemi COVID-19.

Di sisi lain, beberapa risiko yang perlu diperhatikan dalam travel bubble antara lain:

  • Terdapat risiko penyebaran virus COVID-19 meskipun telah menjalani tes COVID-19 negatif sebelum melakukan perjalanan.
  • Terdapat risiko penularan virus COVID-19 selama melakukan perjalanan atau selama di negara atau daerah tujuan.
  • Terdapat kemungkinan adanya pembatasan perjalanan atau perubahan kebijakan dari negara atau daerah tujuan yang dapat berdampak pada perjalanan.

Negara atau Daerah yang Menerapkan Travel Bubble

Saat ini, beberapa negara atau daerah yang telah memulai travel bubble antara lain:

  • Australia dan Selandia Baru
  • China dan Singapura
  • Hong Kong dan Singapura
  • Jepang dan Hawaii
  • Thailand dan Hong Kong

Selain itu, beberapa negara atau daerah lainnya sedang dalam pembicaraan untuk membuka travel bubble di masa depan.

Kesimpulan

Travel bubble atau gelembung perjalanan adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh beberapa negara atau daerah untuk membuka kembali jalur transportasi dan pariwisata di masa pandemi COVID-19. Konsep ini memungkinkan wisatawan untuk melakukan perjalanan dengan persyaratan ketat dan terbatas. Meskipun memiliki keuntungan, namun travel bubble juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa negara atau daerah telah memulai travel bubble, dan beberapa lainnya sedang dalam pembicaraan untuk membuka gelembung perjalanan di masa depan.